14.Qs Ibrahim

١٩
١٩
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ اِنْ يَّشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيْدٍۙ
a lam tara annallāha khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, iy yasya` yuż-hibkum wa ya`ti bikhalqin jadīd
19. Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar)? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu),
Dalam ayat ini, Allah swt menyebutkan bahwa Dialah yang menciptakan planet bumi ini dengan langitnya (atmosfernya) dengan hak. Maksudnya, Allah menciptakan semuanya itu bukanlah dengan percuma melainkan penuh pengetahuan dan hikmah. Secara ilmiah bumi kita dan atmosfernya, mengandung substansi atau materi yang mendukung adanya proses kehidupan. Atmosfer bumi 70% terdiri gas nitrogen (N2), yang bersifat inert (tak berbahaya bagi makhluk hidup), namun sangat dibutuhkan untuk timbulnya suatu proses kehidupan, apalagi oleh dunia flora (tanaman). Sedang 20% dari atmosfer kita adalah gas oksigen (O2), yang sangat dibutuhkan dalam kelangsungan kehidupan semua makhluk hidup, karena oksigen akan memberikan energi untuk berlangsungnya proses metabolisme semua makhluk untuk kelangsungan hidupnya; melalui suatu proses yang kita kenal dengan respirasi (pernafasan).

Bumi kita sendiri 70% berisi air (H2O), suatu zat (molekul kimia) yang sangat diperlukan sebagai media berlangsungnya proses-proses reaksi metabolisme untuk suatu kehidupan. Jarak bumi dengan matahari cukup moderat, yaitu 92,9 juta Mil atau sekitar 139,35 juta Km; sehingga sinar matahari mampu mengkatalisis (membantu) berlangsungnya proses kehidupan. Baik pada manusia (proses pembentukan vitamin D pada kulit), hewan, atau tumbuhan (asimilasi). Suhu bumi pada garis equator juga sangat moderat, rata-rata hanya 28-350C.

Bayangkan dengan planet-planet lain yang masih dalam berada dalam tata surya, seperti planet Mars, yang atmosfernya mayoritas berisi gas metana (CH4) yang mematikan, jarak dari matahari sekitar 141,6 juta Mil atau 212,40 juta Km; suhu permukaan planet Mars (pada equator) 0-10oC; jadi lebih dingin dibanding Bumi. Atau Planet Venus dengan atmosfer yang sangat tebal dan jaraknya dengan matahari 67,2 juta Mil atau 100,80 juta Km, namun suhu planet tersebut cukup dingin karena adanya selimut atmosfer yang tebal. Suhu permukaan Venus pada equator diperkirakan -32oC. Sedangkan planet Jupiter dan Saturnus yang masing-masing jaraknya dari matahari adalah 483,4 juta Mil (725,10 juta Km) dan 886,3 juta Mil(1329,45 juta Km) mempunyai suhu rata-rata permukaan planet pada equator -143oC. Atmosfer Jupiter dan Saturnus didominasi oleh gas ammoniak (NH3).

Jika Allah menghendaki, bumi dapat diubah dengan mudah menjadi kondisi seperti planet-planet itu, dan maka matilah semua makhluk bumi ini. Oleh sebab itu, manusia yang telah dijadikan Allah sebagai khalifah-Nya di bumi ini hendaklah memanfaatkan semua itu dengan cara yang baik dan untuk tujuan yang baik pula, sesuai dengan peraturan dan ketentuan-Nya. Akan tetapi, jika manusia itu menyimpang dari peraturan dan ketentuan Allah, maka Dia tidak akan membiarkan mereka berbuat kezaliman.

Maka pada akhir ayat ini, Allah swt menegaskan kepada rasul-Nya bahwa jika Dia menghendaki maka Dia akan membinasakan umatnya dan akan mengganti mereka dengan makhluk yang baru.

Penegasan ini adalah untuk mengingatkan rasul dan umatnya yang taat dan beriman kepada Allah, betapa besar dosa orang-orang kafir itu, karena dengan kekafiran tersebut mereka tidak mengakui kekuasaan Allah sebagai pencipta, dan pemelihara makhluk-Nya. Apabila manusia memikirkan kekuasaan Allah dan rahmat-Nya terhadap manusia, niscaya mereka akan sampai kepada keyakinan bahwa hanya Allah sajalah yang berhak untuk disembah dan dipuji serta ditakuti azab dan siksa-Nya.