١٧
يَّتَجَرَّعُهٗ وَلَا يَكَادُ يُسِيْغُهٗ وَيَأْتِيْهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَّمَا هُوَ بِمَيِّتٍۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهٖ عَذَابٌ غَلِيْظٌ
yatajarra'uhụ wa lā yakādu yusīguhụ wa ya`tīhil-mautu ming kulli makāniw wa mā huwa bimayyit, wa miw warā`ihī 'ażābun galīẓ
17. diteguk-teguknya (air nanah itu) dan dia hampir tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya (masih ada) azab yang berat.
Dalam ayat ini, Allah swt menggambarkan betapa berat siksaan yang akan diterima atau diderita umat yang zalim di akhirat kelak, yaitu siksaan dengan api neraka yang amat panas, mereka diberi minum yang kotor seperti nanah, dan mereka minum air kotor itu, akan tetapi amat sukar bagi mereka untuk meneguknya. Di samping itu, bahaya maut senantiasa mengancam mereka dari segala penjuru, tetapi kematian mereka ditangguhkan Allah, agar mereka merasakan kepedihan azab yang akan ditimpakan kepada mereka.