12.Qs Yusuf

١٥
١٥
فَلَمَّا ذَهَبُوْا بِهٖ وَاَجْمَعُوْٓا اَنْ يَّجْعَلُوْهُ فِيْ غَيٰبَتِ الْجُبِّۚ وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِاَمْرِهِمْ هٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
fa lammā żahabụ bihī wa ajma'ū ay yaj'alụhu fī gayābatil-jubb, wa auḥainā ilaihi latunabbi`annahum bi`amrihim hāżā wa hum lā yasy'urụn
15. Maka ketika mereka membawanya dan sepakat memasukkan ke dasar sumur, Kami wahyukan kepadanya, “Engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan ini kepada mereka, sedang mereka tidak menyadari.”
Pada ayat 10 surah ini telah diterangkan bahwa saudara-saudara Yusuf telah sepakat akan memasukkan Yusuf ke dalam sumur dengan harapan ia akan ditemukan oleh kafilah yang ingin mengambil air dan di bawa ke negeri yang jauh agar ia tidak dapat ketemu lagi dengan ayahnya. Pada ayat ini diterangkan bahwa sesampainya mereka di suatu tempat yang ada sumurnya mereka melaksanakan permufakatan jahat mereka, dan memasukkan Yusuf ke dalam sumur. Dengan demikian, mereka merasa amat gembira karena momok yang selama ini menghantui jiwa mereka sudah tidak ada lagi. Menurut anggapan mereka Yusuflah yang merebut kasih sayang ayahnya dan sekarang karena dia tidak ada lagi tentulah kasih sayang Yakub akan bertumpah kepada mereka. Bagaimana dengan Yusuf sendiri yang telah mendekam dalam sumur yang gelap itu? Tentu dia sangat bersedih hati dan terbayanglah dalam pikirannya bahwa dia akan mati kedinginan dan kelaparan dan tidak akan bertemu lagi dengan ayah ibunya serta saudara-saudaranya. Pada saat yang amat kritis itulah, Allah mengilhamkan kepadanya agar dia jangan khawatir dan jangan bersedih hati. Allah akan memeliharanya dan melepaskannya dari bahaya yang menimpanya. Nanti dia akan mendapat pertolongan dari kafilah dan akhirnya ia akan mendapat kedudukan yang tinggi, sehingga ia dapat mengingatkan saudara-saudaranya atas pengkhianatan mereka, sedang mereka sendiri tidak sadar bahwa orang yang menceritakan itu adalah Yusuf sendiri.